Sistem Informasi Pemasaran
Kegiatan
Belajar (KB) 1 Sistem Informasi Pemasaran (Marketing Information System)
Department
Store Rembulan telah membuka gerainya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan
Denpasar. Selama ini Department Store tersebut memasarkan produk dalam dan luar
negeri dengan komposisi 70% : 30%. Pembayaran dilakukan dengan tunai, kartu
kredit, kartu debit ditunjang billing
system berkomputer yang sederhana. Perusahaan membuat estimasi perputaran
setiap produk per merk secara manual unutk menentukan saat barang didiscount. Tidak pernah melakukan promosi
lewat media apapun karena sangat menggantungkan diri pada lokasi strategis di
plasza besar. Semakin lama cara tersebut dirasakan tidak efektif dan tidak
menguntungkan. Hal tersebut disebabkan dinamika lingkungan eksternal yang sulit
ditebak dan strategi hebat dari para pesaing.
Department
Store Rembulan dapat menggunakan aplikasi sistem informasi pemasaran berbasis
computer untuk membuat keputusan penetapan harga, meningkatkan produktivitas
tenaga penjual, menganalisis penjualan dan tren, serta perencanaan produk baru
dan pemasaran. Agar pemakai dapat menggunakan aplikasi sistem informasi
pemasaran , maka database harus berisi data mengenai laporan penjualan, laporan
pasar, laporanm industry, laporan pemerintah, berita persaingan (intelijen
pemasaran), dan pertimbangan para ahli. Data dalam database tersebut diolah
menjadi informasi dengan menggunakan model pendukung dan model pemasaran. Model
pendukung yang dapat digunakan antara lain ilmu manajemen, statistic, dan
keuangan. Model pemasaran meliputi media mix, lokasi, rancangan produk dan
anggaran periklanan. Dua model tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi software
sehingga mampu mentransformasi data menjadi informasi yang berguna bagi
pemakai.
Pemakai
dapat mengambil keputusan pemasaran dengan didukung teknologi computer.
1.
Penetapan Harga
Volume
penjualan banyak ditentukan oleh harga barang atau jasa. Harga juga merupakan
penentu dominan keuntungan yang diperoleh. Penetapan harga merupakan keputusan
yang sulit, dan mungkin harga harus sering berubah. Anyak perusahaan
menggunakan online analytical processing untuk mendukung keputusan penetapan
harga dan keputusan lainnya.
2.
Produktivitas
Tenaga Penjual
Produktivitas
tenaga penjual dapat meningkat tajam dengan adanya otomasi penjualan (sales force automation), di mana
menyediakan tenaga penjual dengan computer portabel untuk dapat mengakses
database agar mudah melakukan pekerjaannya.
3.
Analisis
Profitabilitas Produk – Pelanggan
Informasi
frofitabilitas dapat diperoleh dari sistem akuntansi biaya. Identifikasi
konsumen yang menguntungkan dan frekuensi konsumen berinteraksi dengan
organisasi dapat diperoleh dari program prmosi khusus, sepeerti the frequent
flyer programs yang digunakan perusahaan penerbangan dan hotel. Baik operasi
maupun analisa program semacam ini sepenuhnya berbasis computer.
4.
Analisis
Penjualan dan Tren
TPS di
pemasaran mengumpulkan gambaran penjualan yang dapat dipisahkan oleh sistem
informasi eksekutif sebagai deteksi awal atas masalah dan peluang. Teknologi
computer yang dapat mendukung analisis penjualan adalah sistem informasi
geografis (a geographical information
system/ GIS).
5.
Perencanaan
Produk Baru dan Pemasaran
Pengenalan
produk baru atau penyempurnaannya membutuhkan biaya yang mahal dan sangat
berisiko. Apakah produk baru atau penyempurnaannya tersebut akan laku terjual
dapat terjawab melalui analisis, perencanaan , dan peramalan secara hati-hati.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan hasil yang optimal bila didukung adanya
teknologi informasi karena melibatkan banyaknya faktor penentu dan
ketidakpastian.
Model
Sistem Informasi Pemasaran
Model
Sistem Informasi Pemasaran dapat digambarkan pada gambar berikut :
Model ini terdiri dari
perpaduan subsistem input (masukan) dan subsistem output (luaran) yang
dihubungkan oleh database.
A.
SUBSISTEM INPUT
Subsistem input terdiri dari
:
1)
Sistem Informasi
Akuntansi (SIA)
SIA
memberikan informasi analisis penjualan mengenai:
a)
Produk terjual
b)
Konsumen yang membeli produk
c)
Tenaga penjual yang melakukan penjualan
d)
Analisis khusus berupa informasi mengenai
tenaga penjual degan keahlian tertentu
Pada Department Store Rembulan, Sistem
Informasi Akuntansi harus diperbaiki sehingga memberikan informasi yang lengkap
untuk analisis penjualan. Hal yang perlu diperbaiki adalah billing system
komputer sederhana yang sudah ada diperbaharui sehingga memiliki data-data yang
dapat diintegrasikan dengan SIA.
2)
Subsistem Penelitian Pemasaran
Digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
kebutuhan dan keinginan pelanggan dan calon pelanggan. Dengan cara pengumpulan
data primer dan sekunder. Data primer didapat dari wawancara mendalam dan
survei, sedangkan data sekunder didapat dari literatur-literatur yang relevan.
Untuk menentukan strategi promosi yang
tepat, maka diperlukan data-data mengenai kebutuhan dan selera konsumen. Data
tersebut dapat diperoleh dengan membentuk suatu tim survei untuk meneliti
selera pasar. Pada Dept. Store Rembulan, strategi diskon yang selama ini sudah
dijalankan cukup baik, namun akan lebih baik apabila dikombinasikan dengan
pengetahuan mengenai kebutuhan dan selera pasar, sehingga diketahui produk apa
saja yang dapat di promosikan pada periode tertentu.
3)
Subsistem Intelijen Pemasaran
Mengumpulkan informasi tentang pesaing.
Misalnya informasi mengenai siklus hidup produk pesaing, promosinya, area
pemasaran, dan omzet pesaing.
Lingkungan eksternal perusahaan berubah dengan
cepat dalam artian berfluktuasi. Untuk mengetahui pergerakan produk pesaing
diperlukan riset mengenai product mix pesaing, seperti promosi apa saja yang
dilakukan, produk apa yang menjadi andalan pesaing, strategi harga yang dilakukan
pesaing.
B.
DATABASE
Data yang digunakan oleh subsistem output berasal dari
database. Sebagian data dalam database merupakan data yang khusus digunakan
untuk fungsi pemasaran, sebagian lainnya digunakan bersama-sama dengan area
fungsional lainnya.
C.
SUBSISTEM OUTPUT
Dapat membantu dalam pengambilan keputusan dalam
menetapkan pilihan produk baru yang menjadi andalan Dept Store Rembulan melalui
teknik-teknik dalam subsistem produk.
2.
Subsistem Tempat
Pada Dept. Store Rembulan, Subsistem Tempat membantu
pengambilan keputusan distribusi dari pemasok dan pabrikan, selain itu juga
dapat dikembangkan saluran informasi untuk terhubung dengan konsumen untuk
mencapai keunggulan bersaing, misalnya dengan membuat website yang menampilkan
produk-produk yang dipasarkan, sehingga menarik minat calon konsumen.
3.
Subsistem Promosi
Para tenaga pemasar dibekali dengan komputer dan
hubungan jaringan internet dan intranet sehingga dengan mudah mengakses
informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan terkait promosi.
4.
Subsistem Harga
Penentuan harga bisa berdasarkan cost based pricing dan demand
based pricing. Dalam hal ini Subsistem Harga bisa mendapatkan informasi
mengenai tingkat permintaan suatu barang, apabila permintaan sedang tinggi,
maka penentuan harga berdasarkan demand
based pricing, dengan penetapan harga yang masih wajar tentunya supaya
konsumen tidak beralih ke penjual lain. Apabila permintaan turun, barang tetap
harus terjual, maka bisa ditetapkan harga dengan cost based pricing.
5.
Subsistem Bauran Pemasaran
Untuk menganalisis daata melalui model yang
komprehensif mengenai product mix sehingga bisa mensimulasi aktifitas-aktifitas
Dept. Store di tengah persaingan pasar yang ketat. Dalam simulasi ini dapat
dilihat pengaruh aktifitas Dept. Store dan respon dari aktifitas tersebut.
Simulasi ini akan membantu dalam pengambilan keputusan strategi yang akan
dijalankan melalui peramalan.
Penggunaan Sistem Informasi
Pemasaran oleh Para Manajer
Pengguna sistem informasi pemasaran tidak terbatas
pada manajer-manajer di bidang pemasaran
saja, melainkan juga manajer bidang lainnya dalam Department Store
Rembulan. Bagi Manajer Pemasaran, informasi yang didapatkan dari Sistem
Informasi Pemasaran berguna untuk menganalisis pemberdayaan sumber daya
perusahaan dalam strategi pemasaran. Strategi itu terkait dengan product mix
(bauran pemasaran) yang meliputi produk, tempat, promosi, harga.
Terhadap manajer fungsional lainnya, database dapat
berbagi kegunaan, karena isis dari database tidak hanya spesifik atau unik
mengenai pemasaran saja. Misalnya pada Manajer Sumber Daya Manusia, dapat
diperoleh informasi mengenai kinerja tenaga pemasar, yang dapat menjadi
pertimbangan pemberian bonus dan kenaikan gaji.
Kegiatan
Belajar (KB) 2 Database Pemasaran
Perusahaan cold storage yang telah memasarkan
produknya ke manca negara belum memiliki sistem informasi yang menunjang
pemasarannya. Perusahaan selama ini melakukan kontak dengan calon pembeli hanya
melalui telepon untuk menawarkan produknya. Sebenarnya mereka memiliki catatan
penjualan per pembeli, jenis produk, asal Negara, kuantitas, harga, tanggal
transaksi, serta tanggal pengirimannya, perusahaan ekspedisi yang digunakan,
dan nama kapal. Selama tiga tahun terakhir penjualan perusahaan menurun dan mengakibatkan
banyaknya penumpukan persediaan di gudang.
Kategori Database
a) Operations
Database
Bertujuan untuk pencatatan transaksi, memiliki
struktur aplikasi terikat dan sulit dimodifikasi serta digunakan tidak hanya
oleh departemen pemasaran namun juga oleh fungsional lainnya, pengkinian data
berlangsung terus menerus sehingga didapat informasi yang real-time, rinci, namun kualitas data meragukan, tipe data berbasis
pada transaksi.
Keuntungan: sangat cepat karena volume transaksi yang
tinggi.
Kelemahan: karena tidak dikhususkan pada bidang
tertentu, maka data-data tidak fokus pada bagian pemasaran.
b) Data
Warehouse
Bertujuan untuk pengambilan keputusan, struktur
aplikasi tidak terikat dan dapat dimodifikasi, pengikinian dilakukan secara
periodik seperti mingguan atau bulanan, level data tidak selalu rinci bisa juga
berupa ringkasan dengan kualitas data telah teruji, tipe data deskriptif.
Keuntungan: database terpusat sehingga mudah
mendeteksi tempat penyimpanan
Kelemahan: sulit diimplementasikan dengan benar,
karena masih memerlukan tambahan informasi mengenai bidang pemasaran.
c) Marketing
Database
Bertujuan untuk memahami perilaku dalam bidang
pemasaran, struktur aplikasi tidak terikat namun hanya dikhususkan pada
pemasaran, pengkinian secara periodik (bulanan atau triwulanan), level data
ringkas, dengan kualitas data telah teruji (rasional).
Keuntungan: diorganisasi atau dikhususkan untuk tujuan
pemasaran
Kelemahan: berorientasi pada analisis, kurang
mendukung dalam pengambilan keputusan secara realtime.
Marketing Transaction Database (MTD)
MTD
memiliki konsep untuk menghubungkan langsung (interaktif) dengan konsumen,
sehingga pemasar bisa memonitor selera dan kebutuhan konsumen. Informasi yang
didapat dari hubungan langsung ini bisa medukung pengambilan keputusan untuk
menciptakan produk baru.
MTD
bertujuan untuk membuat target dan memenuhi selera pelanggan, struktur
aplikasinya mudah dimodifikasi, pengkinian secara realtime, level data rinci, kualitas data terfokus pada data per
konsumen.
Keuntungan
: Dapat menganalisis dan mendukung pengambilan keputusan secara realtime Kelemahan : Tidak terintegrasi dengan sistem lainnya
dalam perusahaan.
Untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lain sejenis, pada perusahaan cold storage, media hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan
harus diperbaiki, caranya adalah dengan mengembangkan MTD yang berupa database
yang lebih komplit, dan terhubung dengan internet sehingga dapat berinteraksi
langsung dengan konsumen. Dari media interaksi langsung tersebut akan
memudahkan komunikasi perusahaan dengan konsumen, dapat diinformasikan
produk-produk perusahaan, penyampaian informasi insentif-insentif apa yang
ditawarkan perusahaan terhadap konsumen, dan penyampaian pesan-pesan pemasaran
dari perusahaan. Selain itu diketahui kebutuhan dari konsumen dan calon
konsumen, sehingga dapat disusun strategi bauran pemasaran. Kesemua hal di atas
akan membuka peluang untuk peningkatan penjualan, hingga peningkatan positioning perusahaan di industrinya.
Kegiatan Belajar (KB) 3 Electronic Commerce (E-Commerce)
Perusahaan otomotof
yang baru dibangun tiga tahun lalu di Kalimantan Selatan, telah memiliki sistem
informasi pemasaran yang memadai. Tahun depan perusahaan berencana memasuki e-commerce untuk bertransaksi dengan
pihak eksternal terkait. Untuk e-commerce
tersebut dipilih teknologi komputer.
Transaksi yang mungkin terjadi antara perusahaan
dengan pihak eksternal.
a)
Transaksi
pembelian barang pasokan,
b)
Transaksi
penjualan produk ke konsumen,
c)
Transaksi
penyewaan aset untuk operasional perusahaan,
d)
Transaksi
investasi antara perusahaan dengan investor,
e)
Transaksi
pendanaan antara perusahaan dengan investee.
Yang harus dipersiapkan perusahaan dalam memasuki e-commerce
4 hal yang harus dipersiapkan oleh suatu perusahaan
jika hendak memasuki dunia e-commerce
:
1)
Accessibility: Kemudahan mengakses web, kemudahan bertransaksi
serta waktu pengiriman yang singkat menjadi faktor penting dalam pertumbuhan
sebuah e-commerce. Dan yang tak kalah
penting tentu saja pemasaran dijital yang tepat sasaran.
2)
Engagement: Engagement
yang dimaksud di sini adalah engagement
di dalam web/webcontent yang mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di
dalam web dan kembali lagi untuk mencari produk yang dibutuhkan. Selain konten
berbentuk teks, juga bisa dibuat konten aplikasi yang mengarah ke pembelian.
Contoh misal: sebuah web fashion memiliki aplikasi “what to wear this week” yaitu sebuah aplikasi yang memungkinkan
pengunjung mix and match baju selama seminggu dan mengirimkan reminder nya via
email/social media kepada orang yang sudah memainkan aplikasi tersebut. Setiap
item yang dipilih, akan dilengkapi dengan tombol “BUY NOW”
3)
Social: Jakarta dan Bandung jadi kota “tercerewet” di dunia
untuk media sosial Twitter, Indonesia jadi negara keempat tertinggi pengguna
Facebook, 7 dari 10 website yang paling banyak dikunjungi di Indonesia adalah
social media . 3 fakta di atas berujung pada tuntutan bagi hampir semua brand
untuk “menjadi sosial” dengan memiliki presence di sosial media. Gunakan sosial
media untuk berinteraksi dan memahami insight
konsumen sehingga terjalin “kedekatan” yang berujung pada semakin kuatnya
presence sebuah brand di benak
konsumennya.
4)
Teknologi dan Infrastruktur: Saat pertama memasuki e-commerce, pemilik brand tak jarang beranggapan bahwa membangun e-commerce sesederhana membangun website
jualan tanpa perlu persiapan teknologi dan infrastuktur yang kuat. Akibatnya,
ketika mendapat respondyang tinggi, website jebol dan peluang transaksi pun
hilang.
Dampak positif dan negatif dari e-commerce
Dampak positif dari e-commerce, yaitu :
1)
Revenue Stream
(aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan yang tidak bisa ditemui
di sistem transaksi tradisional.
2)
Dapat
meningkatkan market exposure (pangsa
pasar).
3)
Menurunkan biaya
operasional (operating cost).
4)
Melebarkan
jangkauan (global reach).
5)
Meningkatkan customer loyality.
6)
Meningkatkan supplier management.
7)
Memperpendek
waktu produksi.
8)
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak negatif dari e-commerce adalah :
1)
Kehilangan segi
finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang
dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data
finansial yang ada.
2)
Pencurian
informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua
informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat
mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
3)
Kehilangan
kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan
non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
4)
Penggunaan akses
ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening
orang lain ke rekeningnya sendiri.
5)
Kehilangan
kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha
yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan
reputasi perusahaan tersebut.
6)
Kerugian yang tidak
terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja,
ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia,
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik
Referensi :
Daniel,
Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka, Jakarta.
Ali, Hapzi. 2010. Sistem Informasi Manajemen Berbasis
Teknologi Informasi. Harta Cipta Mandiri. Jakarta.
Komentar
Posting Komentar