RANCANGAN SISTEM INFORMASI HASIL PENJUALAN DENGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Seiring
dengan perkembangan ekonomi, sistem informasi menjadi hal yang sangat
dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Sistem informasi
yang baik akan mendukung tersedianya informasi yang akurat, cepat dan tepat
waktu. Hal inilah yang menjadi dasar bagi suatu perusahaan dalam merancang
sistem informasi yang lebih baik dan lebih unggul dengan perusahaan sejenis dalam
persaingan ekonomi.
Sistem
informasi dapat memudahkan pekerjaan suatu perusahaan melalui pengolahan data sehingga
menghasilkan suatu informasi yang sudah pasti lebih baik dan berguna untuk
kebutuhan- kebutuhan tertentu. Dengan adanya sistem informasi, maka dapat
mendukung keberhasilan suatu perusahaan atau instansi dalam mendapatkan
informasi yang tepat dan akurat demi kemajuan perusahaannya.
Penjualan
menjamin kelangsungan kegiatan operasional perusahaan. Penjualan yang tinggi
akan meningkatkan pendapatan dan penjualan yang rendah akan mengakibatkan kerugian.
Namun jumlah transaksi penjualan yang tinggi dapat mengakibatkan karyawan tidak dapat menyelesaikan tugasnya
dengan baik dalam pencatatan, perhitungan dan membutuhkan waktu yang lama dalam
menyelesaikan tugas mereka. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi
transaksi penjualan, dibutuhkan suatu Sistem Informasi yang efektif dan
efisien.
Salah
satu usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan, adalah melalui strategi pemberian
insentif/bonus kepada para karyawan, khususnya di bagian pemasaran. Pemberian bonus
yang selama ini diberikan menurut total penjualan yang dicapai akan memotivasi para
karyawan dalam meningkatkan penjualan mereka. Hal inilah yang melatarbelakangi
perancangan sistem informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengkaitkan
antara hasil penjualan masing-masing karyawan dengan sistem pemberian insentif/bonus.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berdasarkan
latar belakang di atas maka dapat diambil rumusan masalah yaitu bagaimana
merancang sistem informasi yang dapat mengkaitkan antara hasil penjualan
karyawan bagian pemasaran dengan sistem pemberian insentif/bonus perusahaan?
C.
TUJUAN
PENULISAN
Adapun
tujuan dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan membuat
rancangan sistem informasi yang dapat mengkaitkan antara hasil penjualan
karyawan bagian pemasaran dengan sistem pemberian insentif/bonus perusahaan.
BAB II
ANALISIS
ANALISIS
A.
Landasan
Teori
1.
Pemasaran
Berikut
pengertian pemasaran menurut para ahli.
Menurut Kotler (1997,
hal. 8) : “pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang di dalamnya
individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain.”
Stanton (1998, hal. 7-8)
menyatakan, “Marketing adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik
kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.”
Menurut Boyd (2000,
hal. 4) pengertian pemasaran yaitu : “Pemasaran adalah suatu proses social yang
melibatkan kegiatan-kegiatan yang penting yang memungkinkan individu dan
perusahaan mendapatkan pertukaran dengan pihak lain untuk mengembangkan
hubungan pertukaran.”
Dari
beberapa definisi yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa
pemasaran merupakan suatu proses kegiatan usaha untuk memindahkan barang/jasa
dari tangan produsen ke konsumen sebagai pembeli, sehingga konsumen akan
memperoleh layanan dan kepuasan karena kebutuhan dan keinginannya terpenuhi,
yang hal ini dilakukan melalui proses pertukaran. Dari sini dapat terlihat
bahwa antara konsep penjualan dan pemasaran terdapat perbedaan. Perusahaan yang
berorientasi kepada penjualan dalam mencapai tujuannya akan berusaha agar
produk yang dihasilkan dapat terjual habis tanpa memperhatikan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Perusahaan yang berorientasi pemasaran dalam mencapai
tujuannya akan memperhatikan keinginan konsumen.
2.
Insentif/Bonus
Komisi
penjualan merupakan bagian dari insentif yang diberikan kepada bagian
penjualan. Untuk mendalami komisi penjualan harus dimengerti terlebih dahulu
masalah insentif.
Menurut Moekijat (1998,
hal. 224) : Insentif adalah sesuatu
yang mendorong atau yang mempunyai kecenderungan terhadap seseoreng untuk
melakukan tindakan.
Handoko (2000, hal.
176) mengatakan : Istilah sistem
insentif mempunyai pengertian yang terbatas, karena tidak mencakup banyak jenis
perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai
atau lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan. Sebagai contoh,
sistem ini tidak meliputi pembayaran upah kerja lembur, upah untuk waktu tidak
bekerja, atau upah diferensial berdasarkan shift. Begitu juga, istilah itu pada
umumnya digunakan dengan tidak mencakup pembayaran premi untuk pelaksanaan
tugas-tugas yang berbahaya.
Siagian (2001, hal.
268) menerangkan kegunaan insentif : Guna
lebih mendorong produktivitas kerja yang lebih tinggi, banyak organisasi yang
menganut sistem insentif sebagai bagian dari sistem imbalan yang berlaku bagi
para karyawan organisasi.
Dari beberapa definisi
yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa pemberian insentif adalah
sesuatu yang fleksibel, insentif dapat diberikan kapan dan dalam bentuk apa
saja sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dari pemberian insentif
tersebut. Insentif dapat ditujukan langsung kepada karyawan yang ditargetkan
baik secara perorangan maupun secara bagian atau departemen. Insentif akan
diberikan kepada karyawan dalam jumlah tertentu apabila negosiasi yang sedang
dilaksanakan terhadap paket atau proyek tertentu berhasil dilaksanakan.
Sedangkan insentif per bagian dapat dilaksanakan misalnya target produksi
bulanan yang diinginkan apabila dapat tercapai, maka kepada seluruh staf bagian
produksi akan diberikan insentif tertentu..
3.
Metode Pemberian Insentif/Bonus
Pentingnya
pemberian insentif bagi karyawan adalah untuk meningkatkan semangat kerja para
karyawan, agar terpacu untuk bekerja lebih keras dan meningkatnya loyalitas
terhadap perusahaan. Adapun model atau metode yang dipakai oleh setiap
perusahaan berbeda-beda dalam pemberian insentif untuk para karyawannya.
Berikut
ini merupakan contoh pemberian insentif dengan metode berjenjang :
a. Penjualan
individu yang memenuhi target penjualan (setelah Pajak Pertambahan NIlai atau
dari netto penjualan yang dibagi dengan 1,1 ).
b. Penjualan
kelompok atau penjualan sesuai dengan target toko atau target yang diperoleh
oleh kelompok atau seluruh karyawan. Insentif pada penjualan individu dibagi
dua, meliputi :
1) Insentif
yang di dapatkan dari satu nota nilai penjualan netto yang telah dibagi 1,1.
Dengan rincian pemberiannya, meliputi :
· Penjualan
senilai 10 juta – 20 juta insentif yang didapat 5.000.000,-
· Penjualan
senilai 20 juta – 30 juta insentif yang didapat 10.000.000,-
· Penjualan
senilai 30 juta – 50 juta insentif yang didapat 20.000.000,-
· Penjualan
senilai 50 juta – 100 juta insentif yang didapat 25.000.000,-
· Penjualan
diatas 100 juta insentif yang didapat 30.000.000,- atau dilihat dari margin
nilai penjualan.
2) Insentif
yang didapatkan setelah target individu tercapai. Insentif sesuai target dibagi
menjadi dua, yaitu :
· Target
terpenuhi 100%
Target terpenuhi 100%
adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target dapat tercapai dengan
100%. Dengan perhitungan
Keterangan :
X = individu
a = total penjualan
yang didapat perbulan
· Target
terpenuhi 90%
Target terpenuhi 90%
adalah target yang diperoleh jika total pemenuhan target hanya dapat tercapai
90% dari target yang telah ditentukan. Dengan perhitungan
Keterangan :
X = individu
a = total penjualan
yang didapat perbulan
4.
Metode Penelitian
Dalam
melakukan pengembangan sistem, metode yang digunakan kali ini adalah metode
pengembangan sistem Waterfall atau siklus hidup pengembangan sistem
merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang dilakukan oleh analisa sistem dan
programer dalam membangun suatu sistem informasi.
Model
ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan
sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, implementasi, pengujian dan maintenance.
a. Analisis
Kebutuhan
Proses menentukan
permasalahan dan menghasilkan alternative pemecahan masalah dimulai dengan
mengadakan penelitian terhadap eleme-elemen kebutuhan sistem yang bersangkutan
dan mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan tersebut dan menjabarkanya ke dalam
panduan bagi pengembangan sistem ditahap berikutnya.aspek-aspek yang berkaitan
berupa elemen-elemen yang berkitan dengan sistem baik itu sumber daya manusia,
prosedur kerja organisasi maupun beragam aspek lainnya, baik yang terkait
secara langsung maupun tidak terkomputerisasi yang akan dibangun. fase ini
merupakan fase yang sangat penting untuk mendapatkan gambaran utuh sistem guna
pengembangan sistem bersangkutan ke dalam bentuk penerapan sistem yang berbasis
komputerisasi.
b. Desain
Sistem
Tahap setelah analisis
dari siklus pengembangan sistem adalah desain sistem. Desain mengambarkan
bagaimana suatu sistem dibentuk yang dapat berupa pengambaran, perancangan dan
pembuatan sketsa. Tujuan dari desain sistem ini adalah memenuhi kebutuhan
pemakai sistem serta memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada
pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.
c. Implementasi
dan Pengujian Unit
Tahap implementasi
sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap
ini termasuk juga kegiatan menulis kode program dengan mengunakan bahasa
pemrograman komputer yang telah ditentukan dalam tahap sebelumnya.
d. Pengujian
Sistem
Setelah penulisan kode
program lengkap berikutnya berupa pengujian atau test sistem. Pengetesan sistem
termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh. Pengetesan sistem ini
adalah untuk memastikan bahwa elemen-elemen atau
komponen dari sistem
telah berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.pengetesan dilakukan untuk
mencari kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih
terjadi.
Sebelum program
ditetepkan, maka program harus bebas terlebih dites untuk menentukan
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi.
e. Perawatan/Maintenance
Fase ini merupakan fase
perawatan terhadap sistem yang telah dikembangkan dan diimplementasikan.
Cakupan fase ini berupa proses perawatan terhadap sistem yang berkaitan dengan
perawatan berkala dari sistem maupun proses terhadap perbaikan sistem manakala
sistem menghadapi kendala dalam operasionalnya akibat masalah teknis dan non teknis
yang tidak terindikasi dalam proses pengembangan sistem. Proses maintenance ini
juga meliputi upaya-upaya pengembangan terhadap sistem yang telah dikembangkan
sebelumnya dalam menghadapi mengantisipasi perkembangan maupun perubahan sistem
bersangkutan
Setelah semua sistem
terselesaikan, maka sistem membutuhkan perawatan supaya sistem dapat berjalan
dengan baik dan data dapat tersimpan lebih aman.
1.
Implementasi
a.
Diagram Konteks
b.
DFD Level 0
c.
DFD Level 1
d.
Data Penjualan
e.
Data Insentif
f.
Laporan Data Penjualan
g.
Laporan data Insentif
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari uraian pada bab analisis tentang perancangan sistem
infromasi bonus penjualan diatas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dalam memberikan insentif/bonus,
perusahaan harus mengetahui kebutuhan karyawan masing-masing. Dengan adanya
kebutuhan, seseorang akan termotivasi melakukan pekerjaan dan berarti dapat
membantu dalam upaya memenuhi kebutuhannya
2. Sistem yang dibuat dapat mempermudah perusahaan
dalam perhitungan insentif/bonus.
3. Rancangan Sistem Informasi ini
diharapkan dapat membantu dalam melakukan transaksi penjualan, pemberian reward untuk karyawan terbaik dan dapat
menyimpan data konsumen sehingga pengelola dapat memanfaatkan data yang telah
ada menjadi informasi yang berguna bagi kemajuan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Daniel,
Debby Ratna dan Wiwik Supratiwi. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Universitas
Terbuka, Jakarta
Handayani,
Peni. -. Sistem Informasi Pemberian Insentif Pada Toko Mer Furniture Center
Semarang Dengan Menggunakan Metode Berjenjang. Universitas Dian Nuswantoro.
Semarang.
Hendarti,
Henny. -. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Piutang
Dagang. Universitas Bina Nusantara. Jakarta.
Soedjianto,
Felicia dan Gregorius Satia Budhi. Pembuatan Sistem Informasi Multilevel
Marketing (MLM) Berbasis Web Studi Kasus Pada PT. Mediderma Indonesia. Universitas
Kristen Petra. Surabaya.
Komentar
Posting Komentar